Naik kereta, bawa tali
Ini cerita, tentang Rudi dan Suli
Biji padi, ditumbuk alu
Cerita terjadi, bertahun-tahun lalu
Di pinggir kali, banyak serangga
Rudi dan Suli, siswa A tiga
Nonton filem, di pasar mayestik
Suli kalem, berwajah cantik
Hari Minggu, masak telor dadar
Rudi lugu, wajahnya standar
Bawa ember, isinya jamu
Di Bang Zuber, pertama kali bertemu
Jual kayu, beli permen
Rudi merayu, pakai coklat supermen
Memintal benang, jangan pakai palu
Suli senang, tersenyum malu
Kembang sepatu, punya luna maya
Sejak itu, Rudi selalu gaya
Hamrija, ditendang kuda
Suli tetap bersahaja, Rudi tampil beda
Beli sagu, di kota Roma
Malam Minggu, ngapel pertama
Orang Itali, suka minum kopi
Ke rumah Suli, di daerah Slipi
Makan duren, sambil main teka-teki
Berbaju keren, pinjaman dari Jeki
Buah pinang, bunga melati
Hati senang, bertemu pujaan hati
Belajar menyelam, di kamar mandi
“Selamat malam” sapa Rudi
Nasi uduk, ikan mas
“ Silahkan duduk, mas” jawab Suli
Ada waduk, di Purwakarta
Sambil duduk, Rudi bercerita
Makan nasi, pakai sambal
Ceritanya basi, penuh rayuan gombal
Kain sulam, dijadikan bendera
Suli diam, tak banyak bicara
Naik kereta, dari kampung melayu
Diakhir cerita, Rudi coba merayu
“Ada rupiah, di saku
Suli Indah, terimalah cintaku
Ngambil data, disebut downloading
Kapankah kita, bisa bersanding?”
Inul joget , ditempat hajat
Suli kaget, sedikit terperanjat
Beli topi, di pulau Bali
Sambil ngopi, Rudi menunggu jawaban Suli
Ada dagu, di bawah mata
Tanpa ragu, Suli berkata
“ Gatot Kaca, naik andong
Ngaca dulu dong !!
Si Cuplis, makan sayur lodeh
Plisss dehhh…”
Makan kolak, di dalam kelas
Cinta Rudi ditolak, tak berbalas
Sambal terasi ikan teri
Rudi frustasi dan ingin bunuh diri
Batu cadas dari Cimanggu
Cintanya kandas di malam Minggu
Menyimpan harta, didalam peti
Ini hanya cerita, mohon jangan dimasukkan kedalam hati
Artis panggung, bibirnya merah
Kalau tersinggung, janganlah marah
Kue lapis dimakan preman
Pisss maan…!!!
hahahahhahahahaha ........ sekian terima kasih
0 komentar:
Post a Comment